Apa itu Akreditasi Baik? Standar Mutu Tinggi Universitas

Akreditasi Baik adalah salah satu peringkat akreditasi yang diperoleh perguruan tinggi atau program studi yang memenuhi kriteria akreditasi dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Perguruan tinggi yang memperoleh akreditasi Baik diakui bahwa mereka memiliki kualitas pendidikan yang tinggi serta memenuhi standar nasional yang ditetapkan oleh BAN-PT.

Kriteria Akreditasi

Kriteria akreditasi adalah patokan yang digunakan untuk mengukur capaian mutu pendidikan tinggi. Terdapat 9 kriteria fokus penilaian yang menjadi dasar untuk memberikan akreditasi Baik, antara lain:

• Visi, Misi, Tujuan, dan Strategi: Perguruan tinggi harus memiliki visi, misi, tujuan, dan strategi yang jelas dan berkualitas dalam mendukung pengembangan pendidikan tinggi di Indonesia.
• Tata Pamong, Tata Kelola, dan Kerja Sama: Perguruan tinggi harus memiliki sistem tata kelola yang baik dan efektif serta mampu menjalin kerja sama yang luas dengan berbagai pihak terkait.
• Mahasiswa: Perguruan tinggi harus mampu menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pengembangan dan pembinaan mahasiswa serta menjaga kualitas proses pembelajaran.
• Sumber Daya Manusia: Perguruan tinggi harus memiliki sumber daya manusia yang berkualitas, termasuk dosen dan tenaga kependidikan yang berpengalaman dan profesional.
• Keuangan, Sarana, dan Prasarana: Perguruan tinggi harus memiliki keuangan yang sehat dan memadai untuk mendukung kegiatan pendidikan, serta sarana dan prasarana yang memadai.
• Pendidikan: Perguruan tinggi harus menyelenggarakan pendidikan yang bermutu, relevan, dan sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.
• Penelitian: Perguruan tinggi harus mendorong dan melaksanakan kegiatan penelitian yang berkualitas untuk menghasilkan inovasi dan kontribusi ilmu pengetahuan.
• Pengabdian kepada Masyarakat: Perguruan tinggi harus aktif dalam melakukan pengabdian kepada masyarakat dengan mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki.
• Luaran dan Capaian Tridharma: Perguruan tinggi harus mampu menghasilkan luaran dan capaian yang bermutu dalam tiga bidang Tridharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Proses Akreditasi

Perguruan tinggi yang ingin mendapatkan akreditasi Baik harus mengisi formulir Instrumen Suplemen Konversi (ISK) yang diusulkan oleh Dewan Eksekutif (DE), BAN-PT, dan ditetapkan oleh Majelis Akreditasi (MA) BAN-PT yang khusus digunakan untuk konversi peringkat dari sistem peringkat A, B, dan C ke sistem peringkat Unggul, Baik Sekali, dan Baik.

Proses akreditasi dilakukan oleh tim asesor yang terdiri dari dosen dan tenaga ahli bidang pendidikan tinggi. Tim asesor akan melakukan kunjungan lapangan ke perguruan tinggi untuk melakukan evaluasi terhadap kriteria akreditasi yang telah ditetapkan. Selain itu, perguruan tinggi juga harus menyampaikan berbagai dokumen terkait untuk memperoleh akreditasi Baik.

Status Tidak Terakreditasi

Bagi perguruan tinggi yang mendapatkan skor di bawah atau sama dengan 200 dalam proses akreditasi, mereka akan mendapatkan status “Tidak Terakreditasi”. Hal ini menunjukkan bahwa perguruan tinggi tersebut belum memenuhi standar dan kriteria yang ditetapkan oleh BAN-PT dalam memberikan akreditasi terhadap suatu perguruan tinggi.

Ringkasan

Akreditasi Baik adalah salah satu peringkat akreditasi yang diperoleh perguruan tinggi yang memenuhi kriteria akreditasi dari BAN-PT. Untuk memperoleh akreditasi Baik, perguruan tinggi harus memenuhi 9 kriteria penilaian yang meliputi visi, misi, tujuan, dan strategi; tata kelola; mahasiswa; sumber daya manusia; keuangan dan sarana prasarana; pendidikan; penelitian; pengabdian kepada masyarakat; dan luaran dan capaian Tridharma. Proses akreditasi dilakukan oleh tim asesor, dan perguruan tinggi yang tidak memenuhi standar akan mendapatkan status Tidak Terakreditasi.

Memperoleh akreditasi Baik adalah prestasi dan pengakuan terhadap kualitas pendidikan tinggi dari perguruan tinggi. Dengan memiliki akreditasi Baik, perguruan tinggi dapat menarik minat calon mahasiswa serta meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap kualitas pendidikan yang mereka berikan.