Lingkungan sekitar kita adalah tempat di mana kita hidup dan bergantung pada berbagai sumber daya yang disediakan oleh alam. Penting bagi kita untuk mengenal dan menghargai keanekaragaman lingkungan sekitar agar dapat melestarikan sumber daya alam dan menciptakan lingkungan yang berkelanjutan. Artikel ini akan menjelaskan secara rinci mengenai beragam aspek lingkungan sekitar, baik itu alam maupun masyarakat, serta pentingnya pembiasaan diri dalam melestarikan lingkungan.
A. Berkenalan dengan Lingkungan Sekitar
1. Berkenalan dengan Alam
- Zaman Arkaekum (Arkeozoikum) merupakan periode awal sejarah Bumi. Pada masa ini, terbentuknya beberapa jenis batuan, seperti batuan vulkanik dan batuan metamorf, serta muncul berbagai bentuk kehidupan primitif, seperti bakteri dan ganggang biru-hijau.
- Zaman Primer (Paleozoikum) adalah periode di mana terjadi diversifikasi kehidupan yang signifikan, seperti munculnya invertebrata laut, ikan, dan tumbuhan darat. Pada zaman ini, terbentuknya berbagai bentuk batuan, seperti batuan sedimen dan batuan karbonat.
- Zaman Sekunder (Mesozoikum) ditandai dengan munculnya dinosaurus dan tumbuhan berbunga. Pada zaman ini juga terbentuknya berbagai jenis batuan, seperti batuan kapur dan batuan dasar laut.
- Zaman Hidup Baru (Neozoikum) adalah zaman di mana manusia modern mulai muncul. Pada masa ini, diversifikasi kehidupan semakin berkembang, termasuk munculnya mamalia dan manusia purba. Perubahan iklim dan pergeseran lempeng bumi juga terjadi pada zaman ini.
2. Berkenalan dengan Masyarakat
Interaksi sosial adalah proses saling berhubungan dan berdampak antara individu atau kelompok individu dalam masyarakat. Hal ini melibatkan pertukaran informasi, pendapat, emosi, dan perilaku antara individu atau kelompok yang berinteraksi. Interaksi sosial dapat berlangsung dalam berbagai bentuk, baik positif maupun negatif.
a. Pengertian Interaksi Sosial
Interaksi sosial adalah proses saling berhubungan dan berdampak antara individu atau kelompok individu dalam masyarakat. Hal ini melibatkan pertukaran informasi, pendapat, emosi, dan perilaku antara individu atau kelompok yang berinteraksi. Interaksi sosial dapat berlangsung dalam berbagai bentuk, baik positif maupun negatif.
b. Syarat Interaksi Sosial
Interaksi sosial dapat terjadi dengan adanya beberapa syarat, yaitu:
- Kehadiran dua individu atau lebih yang saling berinteraksi.
- Ketergantungan antara individu atau kelompok yang berinteraksi.
- Hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi satu sama lain.
c. Bentuk Interaksi Sosial
Interaksi sosial dapat terjadi dalam berbagai bentuk, antara lain:
- Interaksi sosial asosiatif adalah bentuk interaksi yang berlandaskan pada ketertarikan dan kepentingan bersama antara individu atau kelompok yang berinteraksi. Contoh dari interaksi sosial asosiatif adalah kolaborasi dalam sebuah proyek, membentuk kelompok, dan menjalin persahabatan.
- Interaksi sosial disosiatif adalah bentuk interaksi yang melibatkan konflik, persaingan, dan perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok yang berinteraksi. Contoh dari interaksi sosial disosiatif adalah pertengkaran, perkelahian, dan sikap saling menghindar.
d. Pembentukan Karakteristik Budaya (Kebiasaan) Masyarakat Daerah
Budaya masyarakat daerah akan membentuk karakteristik (kebiasaan) yang dapat membedakannya dengan masyarakat daerah lain. Setiap daerah memiliki kebudayaan yang khas, seperti kebiasaan dalam berpakaian, makanan, bahasa, dan adat istiadat. Hal ini merupakan hasil dari interaksi sosial dan pengaruh lingkungan sekitar.
B. Pembiasaan Diri untuk Melestarikan Lingkungan
Untuk melestarikan lingkungan sekitar, kita perlu membiasakan diri dengan cara-cara yang berkelanjutan dalam pengelolaan sumber daya alam. Hal ini melibatkan upaya untuk melestarikan sumber daya udara, air, dan tanah, serta mengubah pola konsumsi dan produksi yang tidak ramah lingkungan. Berikut merupakan beberapa pembiasaan diri yang dapat dilakukan untuk melestarikan lingkungan:
1. Pembiasaan Melestarikan Sumber Daya Udara
Udara adalah salah satu sumber daya alam yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Untuk melestarikan sumber daya udara, kita dapat melakukan beberapa tindakan berikut:
- Menjaga kebersihan udara dengan mengurangi emisi gas rumah kaca dan polusi udara.
- Menggunakan transportasi yang ramah lingkungan, seperti berjalan kaki, bersepeda, atau menggunakan kendaraan listrik.
- Menanam pohon dan menjaga kelestariannya untuk menghasilkan oksigen dan menyerap karbon dioksida.
- Mengurangi pemakaian bahan bakar fosil dengan menggunakan energi terbarukan, seperti energi surya atau energi angin.
- Mendukung kebijakan-kebijakan pemerintah dalam pencegahan polusi udara dan perubahan iklim.
2. Pembiasaan Melestarikan Sumber Daya Air
Air adalah sumber daya alam yang juga sangat penting bagi kehidupan manusia. Untuk melestarikan sumber daya air, kita dapat melakukan beberapa tindakan berikut:
- Mengurangi pemakaian air secara berlebihan, seperti memperbaiki kerusakan pipa dan menghindari pemborosan air.
- Menggunakan teknologi yang efisien dalam penggunaan air, seperti toilet dengan sistim pembilasan yang hemat air dan pompa air yang efisien.
- Menghindari pencemaran air dengan membuang limbah secara bertanggung jawab, seperti menggunakan toilet yang ramah lingkungan dan tidak membuang limbah industri ke sungai atau danau.
- Mendukung kebijakan-kebijakan pemerintah dalam pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan.
3. Pembiasaan Melestarikan Sumber Daya Tanah
Tanah adalah salah satu sumber daya alam yang menjadi dasar kehidupan manusia. Untuk melestarikan sumber daya tanah, kita dapat melakukan beberapa tindakan berikut:
- Menggunakan metode pertanian yang berkelanjutan, seperti sistem organik, rotasi tanaman, dan pemanfaatan kompos sebagai pupuk.
- Menghindari penggunaan pestisida dan bahan kimia berbahaya dalam pertanian yang dapat merusak kualitas tanah.
- Menjaga kelestarian hutan dan lahan gambut untuk mencegah erosi tanah.
- Mendukung kebijakan-kebijakan pemerintah dalam pengelolaan sumber daya tanah yang berkelanjutan.
4. Aktivitas Manusia Zaman Praaksara
a. Masa Berburu dan Mengumpulkan Makanan Tingkat Sederhana
Zaman praaksara merupakan masa di mana manusia belum menggunakan tulisan atau memiliki catatan sejarah tertulis. Pada masa ini, manusia hidup sebagai pemburu dan pengumpul makanan tingkat sederhana. Mereka bergantung pada hasil buruan, seperti binatang, ikan, dan tumbuhan liar yang dikumpulkan. Masyarakat pada masa ini hidup secara nomaden, berpindah-pindah tempat dalam mencari sumber makanan.
b. Masa Berburu dan Mengumpulkan Makanan Tingkat Lanjut
Seiring berjalannya waktu, manusia pada masa praaksara mengembangkan teknologi dan strategi berburu yang lebih canggih. Mereka mulai menggunakan alat-alat yang dipahat, seperti tombak dan panah, untuk membantu dalam berburu. Selain itu, mereka juga mulai mengenal teknik pertanian sederhana dan mengumpulkan makanan dari tanaman yang tumbuh liar.
c. Masa Bercocok Tanam
Masa bercocok tanam merupakan periode penting dalam sejarah manusia. Pada masa ini, manusia mulai mengembangkan pertanian dan menciptakan permukiman tetap. Mereka mengenal sistem bercocok tanam, seperti membajak tanah, menanam biji-bijian, dan merawat tanaman. Pertanian menjadi sumber utama penghidupan dan manusia mulai membentuk masyarakat yang lebih kompleks.
d. Masa Perundagian
Masa perundagian adalah masa di mana manusia memperkenalkan sistem barter dan pertukaran barang. Mereka mulai mengenal nilai dan penggunaan logam, seperti emas, perak, dan tembaga. Hal ini memungkinkan manusia untuk berdagang dengan daerah-daerah lain dan meningkatkan hubungan sosial dan budaya antar masyarakat.
5. Mengenal Leluhur Bangsa Indonesia
Indonesia memiliki sejarah yang panjang dan kaya, termasuk tentang leluhur bangsa Indonesia yang telah menghuni wilayah ini sejak zaman praaksara. Leluhur bangsa Indonesia dikenal dengan sebutan โorang Indonesia purbaโ atau โmanusia purba Indonesiaโ. Mereka hidup sebagai pemburu-pengumpul pada masa praaksara dan berkembang menjadi pembudidaya pertanian pada masa bercocok tanam.
6. Diaspora Bangsa Indonesia
Diaspora adalah migrasi penduduk dari suatu negara atau wilayah ke negara atau wilayah lain. Bangsa Indonesia memiliki sejarah diaspora yang panjang. Sejak zaman kuno, bangsa Indonesia sudah melakukan berbagai perdagangan dengan bangsa-bangsa Asia, Eropa, dan Arab. Hal ini membawa pengaruh budaya, agama, dan bahasa asing ke Indonesia.
Selain itu, diaspora bangsa Indonesia juga terjadi pada masa kolonialisme. Para pekerja migran Indonesia dibawa oleh bangsa-bangsa kolonial, seperti Belanda dan Inggris, untuk bekerja di perkebunan dan tambang di berbagai negara seperti Suriname, Maladewa, dan Afrika Selatan.
C. Pembangunan Berkelanjutan dan Kelangkaan
1. Pembangunan Berkelanjutan
Pembangunan berkelanjutan adalah konsep pembangunan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia saat ini tanpa mengorbankan kemampuan generasi masa depan untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri. Pembangunan berkelanjutan melibatkan pengelolaan sumber daya alam yang bijaksana, perlindungan lingkungan, dan pemerataan pembangunan untuk mencapai kesejahteraan sosial dan ekonomi yang berkelanjutan.
2. Karakteristik Pembangunan Berkelanjutan
Pembangunan berkelanjutan memiliki beberapa karakteristik, antara lain:
- Pembangunan yang memperhatikan kelestarian lingkungan dan penggunaan sumber daya alam secara bijaksana.
- Pembangunan yang berfokus pada pemerataan pembangunan dan peningkatan kualitas hidup manusia.
- Pembangunan yang melibatkan partisipasi masyarakat, melindungi hak asasi manusia, dan mempromosikan keadilan sosial.
- Pembangunan yang berorientasi pada inovasi dan pengembangan teknologi yang ramah lingkungan.
3. Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
Tujuan pembangunan berkelanjutan adalah untuk mencapai keseimbangan antara kebutuhan manusia, perlindungan lingkungan, dan pertumbuhan ekonomi. Tujuan pembangunan berkelanjutan meliputi:
- Menjamin keberlanjutan sumber daya alam.
- Mengurangi kemiskinan dan meningkatkan akses terhadap pendidikan, kesehatan, dan pekerjaan yang layak.
- Mengurangi emisi gas rumah kaca dan mengatasi perubahan iklim.
- Mempromosikan kerjasama internasional dalam pembangunan berkelanjutan.
4. Kelangkaan dan Kebutuhan Manusia yang Tidak Terbatas
Kelangkaan adalah kondisi di mana sumber daya yang tersedia tidak mencukupi untuk memenuhi semua kebutuhan atau keinginan manusia. Kelangkaan terjadi karena sumber daya alam yang terbatas dan kebutuhan manusia yang tidak terbatas. Manusia memiliki kebutuhan yang terus meningkat seiring dengan perkembangan teknologi dan pertumbuhan populasi, namun sumber daya alam yang tersedia terbatas.
5. Faktor yang Menyebabkan Kelangkaan
Faktor-faktor yang menyebabkan kelangkaan antara lain:
- Pertumbuhan populasi yang cepat.
- Penggunaansumber daya yang berlebihan dan tidak efisien.
- Perubahan iklim dan bencana alam.
- Kerusakan lingkungan dan kehilangan habitat alam.
6. Dampak Ekonomi atas Kelangkaan Sumber Daya
Kelangkaan sumber daya alam memiliki dampak ekonomi yang signifikan. Kelangkaan sumber daya dapat menyebabkan naiknya harga atau biaya produksi, terganggunya pasokan bahan baku, dan berkurangnya lapangan kerja. Dampak ekonomi lainnya adalah terjadinya persaingan yang intens dalam mendapatkan sumber daya, sehingga bisa memunculkan konflik sosial dan politik.
7. Langkah Pencegahan Kelangkaan Sumber Daya
Untuk mencegah kelangkaan sumber daya, kita perlu mengambil langkah-langkah berikut:
- Menerapkan pengelolaan sumber daya yang bijaksana dan berkelanjutan.
- Menggunakan teknologi dan inovasi yang ramah lingkungan.
- Mendorong penggunaan energi terbarukan dan penghematan energi.
- Melibatkan masyarakat dalam pengambilan keputusan terkait sumber daya alam.
8. Masalah Pokok Ekonomi
Kelangkaan sumber daya alam merupakan salah satu masalah pokok dalam ilmu ekonomi. Ilmu ekonomi mempelajari bagaimana mengelola sumber daya yang terbatas agar dapat memenuhi kebutuhan manusia yang tidak terbatas. Masalah pokok ekonomi meliputi masalah alokasi, distribusi, dan produksi sumber daya untuk memenuhi kebutuhan manusia. Dalam konteks pembangunan berkelanjutan, ilmu ekonomi juga mempertimbangkan keberlanjutan sumber daya alam dan preservasi lingkungan.
Kesimpulan
Mengenal dan menghargai keanekaragaman lingkungan sekitar merupakan langkah penting dalam melestarikan sumber daya alam dan menciptakan lingkungan yang berkelanjutan. Dalam pembangunan berkelanjutan, penting untuk mengelola sumber daya alam dengan bijaksana, mendorong penggunaan energi terbarukan, dan melibatkan masyarakat dalam pengambilan keputusan. Kelangkaan sumber daya alam merupakan masalah penting yang harus diatasi melalui pengelolaan yang bijaksana dan inovasi teknologi yang ramah lingkungan.
Dengan membiasakan diri untuk melestarikan lingkungan dan menggunakan sumber daya alam secara bijaksana, kita dapat menciptakan masa depan yang berkelanjutan bagi generasi mendatang. Melalui kesadaran dan tindakan yang bertanggung jawab, kita dapat menjaga keanekaragaman lingkungan sekitar dan mewariskannya kepada generasi yang akan datang.
Pelajari Materi IPA Kelas 7 Kurikulum Merdeka yang Lainnya:
- Bab 1 Keluarga Awal Kehidupan
- Bab 2 Keanekaragaman Lingkungan Sekitar (sedang kamu baca)
- Bab 3 Potensi Ekonomi Lingkungan
- Bab 4 Pemberdayaan Masyarakat
Atau baca seluruh rangkumannya di bawah ini:
Akses gratis ke rangkuman dari seluruh materi IPS kelas 7 berdasarkan Kurikulum Merdeka. Lengkap mulai dari bab 1 hingga bab 4.
Gan.. Ijin Menggunakan (copy + paste) materinya yah..
makasih sebelumnya.. semoga makin berkah webnya..amin..
monggo gan, silakan. makasih doa nya ๐
Terimakasih atas rangkuman nya,
Sangat membantu & bermanfaat,
Berkah ya untuk ilmunya.