Apa itu Blended Learning? Kombinasi Daring dan Tatap Muka

Ifan Prasya
No comments

Blended learning adalah metode pembelajaran yang menggabungkan pembelajaran daring (online) dan pembelajaran tatap muka (offline) dalam satu program pembelajaran. Metode ini telah menjadi tren di dunia pendidikan karena memberikan fleksibilitas dan kesempatan untuk menggabungkan kelebihan dari kedua metode pembelajaran tersebut. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang apa itu blended learning, bagaimana metode ini bekerja, dan manfaatnya bagi siswa dan guru.

Bagaimana Blended Learning Bekerja?

Blended learning menggabungkan pembelajaran daring dan tatap muka dalam satu program pembelajaran yang terintegrasi. Siswa akan memiliki akses ke platform pembelajaran daring di mana mereka dapat mengakses materi pembelajaran, tugas, dan sumber daya lainnya. Mereka juga akan memiliki waktu tatap muka dengan guru di kelas untuk diskusi, tanya jawab, dan kegiatan pembelajaran lainnya.

Beberapa cara yang umum digunakan dalam blended learning adalah:

  • Pembelajaran online sebelum pertemuan tatap muka: Siswa akan mempelajari materi secara online sebelum pertemuan tatap muka. Ini memungkinkan mereka untuk memahami konsep dasar sebelum diskusi lebih lanjut di kelas.
  • Pembelajaran online setelah pertemuan tatap muka: Setelah pertemuan tatap muka, siswa dapat melanjutkan pembelajaran secara online untuk memperdalam pemahaman mereka dan mengerjakan tugas tambahan.
  • Pembelajaran online sepanjang waktu dengan pertemuan tatap muka terjadwal: Siswa akan memiliki akses ke platform pembelajaran online sepanjang waktu, tetapi juga akan memiliki pertemuan tatap muka terjadwal dengan guru untuk diskusi dan evaluasi.

Manfaat Blended Learning

Blended learning menawarkan sejumlah manfaat bagi siswa, guru, dan institusi pendidikan. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari metode pembelajaran ini:

1. Fleksibilitas Waktu dan Tempat

Dengan blended learning, siswa memiliki fleksibilitas untuk belajar kapan saja dan di mana saja. Mereka dapat mengakses materi pembelajaran online dan mengerjakan tugas sesuai dengan jadwal mereka sendiri. Ini memungkinkan siswa yang sibuk dengan kegiatan ekstrakurikuler atau pekerjaan paruh waktu tetap dapat mengikuti pembelajaran tanpa harus mengorbankan waktu lainnya.

2. Peningkatan Keterlibatan Siswa

Blended learning dapat meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Dengan akses ke platform pembelajaran online, siswa dapat belajar dengan kecepatan mereka sendiri dan menggunakan berbagai sumber daya yang tersedia. Mereka juga dapat berpartisipasi dalam diskusi online dengan sesama siswa dan guru, yang dapat meningkatkan interaksi dan kolaborasi.

3. Pemahaman yang Lebih Mendalam

Dengan kombinasi pembelajaran daring dan tatap muka, siswa memiliki kesempatan untuk memperdalam pemahaman mereka tentang materi pembelajaran. Mereka dapat mempelajari konsep dasar secara online sebelum pertemuan tatap muka, dan kemudian menerapkannya dalam diskusi dan kegiatan di kelas. Pembelajaran online juga memungkinkan siswa untuk mengulang materi yang sulit atau melewatkan bagian yang sudah mereka kuasai.

4. Pengembangan Keterampilan Teknologi

Blended learning membantu siswa mengembangkan keterampilan teknologi yang penting dalam dunia digital saat ini. Dengan menggunakan platform pembelajaran online, siswa akan terbiasa dengan penggunaan teknologi dan berbagai alat pembelajaran digital. Ini akan memberi mereka keunggulan dalam menghadapi tantangan di dunia kerja yang semakin tergantung pada teknologi.

Tantangan dalam Blended Learning

Meskipun memiliki banyak manfaat, blended learning juga menghadapi beberapa tantangan. Beberapa tantangan umum dalam implementasi blended learning adalah:

1. Akses Internet yang Terbatas

Tidak semua siswa memiliki akses internet yang stabil dan terjangkau di rumah. Hal ini dapat menjadi hambatan bagi siswa yang ingin mengakses materi pembelajaran online di luar lingkungan sekolah. Institusi pendidikan perlu mencari solusi untuk memastikan semua siswa memiliki akses yang adil ke pembelajaran online.

2. Kurangnya Keterampilan Teknologi

Tidak semua siswa dan guru memiliki keterampilan teknologi yang memadai untuk mengikuti pembelajaran online. Beberapa dari mereka mungkin kesulitan dalam menggunakan platform pembelajaran online atau alat pembelajaran digital lainnya. Institusi pendidikan perlu menyediakan pelatihan dan dukungan yang cukup untuk memastikan semua orang dapat mengikuti pembelajaran dengan lancar.

3. Perubahan dalam Peran Guru

Dalam blended learning, peran guru berubah dari menjadi pengajar utama menjadi fasilitator pembelajaran. Guru perlu mengembangkan keterampilan baru dalam mengelola pembelajaran online, memberikan umpan balik secara online, dan memfasilitasi diskusi dan kolaborasi di kelas. Ini dapat menjadi tantangan bagi guru yang sudah terbiasa dengan metode pembelajaran tradisional.

Kesimpulan

Blended learning adalah inovasi pendidikan yang menggabungkan pembelajaran daring dan tatap muka dalam satu program pembelajaran. Metode ini memberikan fleksibilitas waktu dan tempat bagi siswa, meningkatkan keterlibatan siswa, memperdalam pemahaman materi, dan mengembangkan keterampilan teknologi. Meskipun menghadapi beberapa tantangan, blended learning memiliki potensi besar untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan mempersiapkan siswa untuk masa depan yang semakin digital.

BACA JUGA

Akses gratis ke daftar istilah penting dalam perkuliahan. Pegangan wajib bagi mahasiswa baru agar makin siap terjun ke dunia kampus.

Baca Kamus
Ifan Prasya
Kuliah ambil jurusan Agribisnis di UNS Solo, angkatan 2017. Sebelumnya pernah Gap Year, terinspirasi dari Malia Ann Obama.

Tinggalkan komentar