Materi IPS Kelas 8 Bab 2 Kemajemukan Masyarakat Indonesia

Ifan Prasya
No comments

Selamat datang di Indonesia, negeri yang kaya akan keragaman budaya dan sumber daya alamnya. Kemajemukan masyarakat di Indonesia telah membentuk sebuah panorama yang mempesona, baik dari segi ekonomi, sosial, maupun budaya. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi berbagai aspek kemajemukan masyarakat Indonesia, mulai dari aktivitas ekonomi yang beragam, mobilitas sosial, hingga interaksi budaya pada masa Kerajaan Islam.

A. Keragaman Aktivitas Ekonomi Masyarakat

Aktivitas ekonomi masyarakat Indonesia dipengaruhi oleh proses geografis yang unik. Dengan memiliki ribuan pulau, Indonesia memiliki beragam potensi dan sumber daya yang dapat dimanfaatkan dalam pemenuhan kebutuhan ekonomi. Beberapa faktor yang memengaruhi aktivitas ekonomi di Indonesia antara lain:

1. Proses Geografis

Proses geografis di Indonesia, seperti letak geografisnya yang strategis dan bervariasi kondisi alamnya, memengaruhi aktivitas ekonomi masyarakat. Misalnya, pulau-pulau yang berada di dekat laut memiliki potensi besar dalam sektor perikanan dan pariwisata. Di sisi lain, wilayah pegunungan dan dataran tinggi memiliki keunggulan dalam pertanian dan pertambangan. Keberagaman geografis ini menciptakan keragaman aktivitas ekonomi di berbagai wilayah di Indonesia.

2. Pemanfaatan Lingkungan Sekitar

Masyarakat Indonesia telah lama mengenal konsep pemanfaatan lingkungan sekitar dalam pemenuhan kebutuhan ekonomi. Masyarakat adat di Indonesia, seperti suku Dayak di Kalimantan atau suku Toraja di Sulawesi, memiliki cara-cara tradisional dalam memanfaatkan sumber daya alam di sekitar mereka. Mereka menggunakan kayu untuk membuat perahu, rumah, dan alat-alat lainnya. Mereka juga mengolah lahan pertanian dengan sistem berkelanjutan menggunakan pengetahuan lokal yang telah diwariskan secara turun-temurun.

Tidak hanya itu, Indonesia juga memiliki keragaman dalam perdagangan antarpulau. Sejak zaman kerajaan-kerajaan maritim seperti Sriwijaya dan Majapahit, perdagangan antarpulau telah menjadi salah satu pusat kegiatan ekonomi di Indonesia. Pulau-pulau tertentu menjadi pusat perdagangan untuk komoditi tertentu, seperti Maluku dengan rempah-rempahnya, atau Sumatera dengan hasil hutan dan pertaniannya. Perdagangan ini tidak hanya melibatkan pertukaran barang, tetapi juga pertukaran budaya dan ide-ide baru.

B. Mobilitas Sosial

Dalam masyarakat yang majemuk seperti Indonesia, dinamika kependudukan menjadi salah satu faktor penting dalam menjaga keberagaman. Indonesia memiliki berbagai bentuk keragaman, baik dari segi suku bangsa, agama, bahasa, adat istiadat, dan budaya. Dalam hal ini, mobilitas sosial menjadi faktor penting dalam menjaga harmoni dan kesatuan masyarakat.

1. Dinamika Kependudukan

Indonesia memiliki jumlah penduduk yang besar dengan tingkat pertumbuhan yang pesat. Hal ini mempengaruhi mobilitas sosial masyarakat, baik dalam bentuk migrasi internal maupun eksternal. Peningkatan mobilitas sosial ini dapat terjadi karena faktor ekonomi, seperti mencari pekerjaan yang lebih baik di daerah lain, atau faktor sosial, seperti pernikahan antar suku bangsa yang berbeda.

2. Bentuk Keragaman Masyarakat Indonesia

Bentuk keragaman masyarakat Indonesia sangatlah beragam, baik dalam hal suku bangsa, agama, bahasa, adat istiadat, dan budaya. Indonesia memiliki lebih dari 1.300 suku bangsa dan lebih dari 700 bahasa daerah yang berbeda. Setiap suku bangsa memiliki budaya dan adat istiadat yang berbeda, sehingga menciptakan kekayaan budaya yang tak ternilai.

Beragamnya agama yang dianut oleh masyarakat Indonesia juga merupakan salah satu bentuk keragaman yang unik. Agama Islam menjadi agama mayoritas di Indonesia, tetapi ada juga agama-agama lain seperti Kristen, Hindu, Budha, dan agama tradisional yang masih dianut oleh sebagian masyarakat. Keberagaman ini telah menciptakan toleransi antarumat beragama dan semangat gotong royong dalam kehidupan sehari-hari.

3. Proses Mobilitas Sosial

Proses mobilitas sosial di Indonesia dapat terjadi dalam berbagai bentuk. Ada mobilitas vertikal, yaitu perpindahan status sosial dari bawah ke atas atau sebaliknya, misalnya ketika seseorang dari keluarga miskin berhasil meraih pendidikan tinggi dan mendapatkan pekerjaan yang lebih baik. Ada juga mobilitas horizontal, yaitu perpindahan dalam satu tingkat sosial yang sama, misalnya ketika seseorang pindah pekerjaan tetapi tetap dalam kelas pekerjaan yang sama.

Mobilitas sosial juga dapat terjadi melalui perkawinan antarsuku bangsa atau antaragama. Perkawinan ini dapat menghasilkan perpaduan budaya dan menguatkan kerukunan antarmasyarakat. Contohnya adalah ketika pasangan dari suku bangsa Jawa dan Sunda menikah, mereka akan membawa budaya masing-masing dalam keluarga dan memperkaya kehidupan budaya di sekitar mereka.

C. Interaksi Budaya pada Masa Kerajaan Islam

Pada masa Kerajaan Islam, terjadi interaksi budaya yang kuat antara agama dan kebudayaan Islam dengan budaya lokal di Indonesia. Perkembangan agama dan kebudayaan Islam di Indonesia tidak terlepas dari interaksi ini.

1. Perkembangan Agama dan Kebudayaan Islam di Indonesia

Islam pertama kali masuk ke Indonesia melalui jalur perdagangan dan misi dakwah dari Arab dan India pada abad ke-7. Dalam proses penyebarannya, Islam beradaptasi dengan kebudayaan lokal dan mempengaruhi perkembangannya. Misalnya, seni ukir dan arsitektur tradisional Indonesia tidak lepas dari pengaruh Islam, seperti yang terlihat dalam ornamen-ornamen Masjid Agung Demak atau Masjid Agung Banten.

2. Cara Penyebaran Agama Islam di Indonesia

Penyebaran agama Islam di Indonesia tidak hanya melalui jalur perdagangan, tetapi juga melalui misi dakwah dari ulama-ulama yang datang dari Timur Tengah atau melalui jaringan pesantren di Indonesia. Pesantren merupakan pusat pendidikan Islam tradisional di Indonesia yang memiliki peran penting dalam menyebarkan agama Islam dan pembentukan karakter masyarakat.

3. Bentuk Interaksi Budaya Pengaruh Islam di Indonesia

Interaksi budaya antara Islam dengan budaya lokal di Indonesia dapat dilihat dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari. Misalnya, dalam seni tari, terdapat paduan antara gerakan tari tradisional dengan nuansa Islam. Dalam tata cara pernikahan, terdapat perpaduan adat istiadat lokal dengan syariat Islam. Interaksi budaya ini menciptakan sebuah keunikan budaya yang khas di Indonesia.

Ringkasan

Dalam artikel ini, kita telah menjelajahi kemajemukan masyarakat Indonesia yang begitu kaya dan menakjubkan. Aktivitas ekonomi yang beragam, mobilitas sosial yang dinamis, dan interaksi budaya pada masa Kerajaan Islam merupakan sebagian kecil dari kisah keberagaman yang ada di Indonesia. Dengan menghargai dan memahami keberagaman ini, kita dapat memperkuat kesatuan bangsa dan menjaga kekayaan budaya yang kita miliki.


Pelajari Materi IPS Kelas 8 Kurikulum Merdeka yang Lainnya:

Atau baca seluruh rangkumannya di bawah ini:

BACA JUGA

Akses gratis ke rangkuman dari seluruh materi IPS kelas 8 berdasarkan Kurikulum Merdeka. Lengkap mulai dari bab 1 hingga bab 4.

Akses Rangkuman
Ifan Prasya
Kuliah ambil jurusan Agribisnis di UNS Solo, angkatan 2017. Sebelumnya pernah Gap Year, terinspirasi dari Malia Ann Obama.

Tinggalkan komentar