Cara Belajar dengan Metode Deliberate Practice Supaya PD Ngerjain Soal Ujian

Ifan Prasya
No comments

Udah belajar keras tapi nilai TO tetap segitu aja? Barangkali memang keliru strateginya. Kenalin, metode deliberate practice yang siap jadi senjata.

Metode belajar dan latihan yang didesain secara khusus supaya mampu meningkatkan performa seseorang sampai di titik superior.

Bisa diterapkan juga di persiapan UTBK atau STAN. Dijamin, hasilnya bakal mengejutkan. Penasaran?

Yuk, kita bahas.

Kenali apa itu deliberate practice

Sebelum memulai, kita sebaiknya mengerti dulu istilah deliberate practice. Gunanya dalam belajar sehari-hari dan apa bedanya dengan latihan biasa.

Deliberate practice didesain khusus

Deliberate practice ialah metode belajar dan latihan dengan cara yang benar. “Benar” di sini artinya nggak sekedar latihan gitu aja. Tapi ada modelnya.

Bayangin kalau kita mau jadi pesepakbola profesional. Belajar teorinya dulu kan. Nah, abis itu praktek. Prakteknya ini harus dipikirin betul-betul. Model latihannya gimana.

Nggak boleh langsung latihan main bola gitu aja. Harus benerin dulu stamina lewat pola makan dan latihan fisik. Baru, latihan otot dan ketahanan tubuh.

Setelahnya, latihan lari. Baru deh, masuk ke latihan nendang. Kontrol. Shooting. Umpan biasa. Tendangan bebas. Buanyakk lagi model latihannya.

Nah, secara simpel, bisa dibilang kalau deliberate practice itu praktek latihan yang didesain secara khusus. Part by part yang mau di-improve apa aja.

Tujuannya, ya supaya jadi jago di bidang tertentu. Contohnya tadi. Supaya jago jadi pesepakbola profesional.

DP ini bisa dipraktekin di seluruh aspek kehidupan. Salah satunya ya saat belajar di sekolah. Kamu bisa manfaatin metode ini buat jadi jago ngerjain soal, ningkatin nilai, sampai tembus di PTN impian lewat tes UTBK.

Deliberate practice bukan latihan biasa

Banyak yang beranggapan, kalau practice makes perfect. Nggak salah sih, tapi kurang tepat. Paling bener ialah perfect practice makes perfect.

Latihan dalam DP itu bukan latihan kayak biasanya. Banyak orang bilang, kalau mau jago A, ya lakuin aja A terus-terusan.

Seolah-olah bilang gini: Kalau mau jago main bola, ya main bola aja terus-terusan. Nanti juga jago sendiri.

Nah, kalau itu namanya praktek biasa ya. Bukan deliberate practice.

Contoh lagi, misal mau rencana belajar UTBK. Latihan soal itu-itu aja, udah biasa dan mudah. Tapi apa bisa dibilang jago?

Gimana kalo soalnya diplintir. Level kesulitan tiap soal kan juga beda-beda. Apalagi sekarang sudah masuk ke high order thinking skills.

Makanya, sesuai desain, latihan harus bertahap dan naik level terus-terusan. Supaya semua aspek bisa ditingkatkan, dan lama-lama jadi jago beneran. Ini baru bener.

Tanpa deliberate practice, susah untuk jago di suatu bidang

Contohnya belajar lagi ya. Begini, misalnya kamu mantengin video belajar terus-terusan dengan tujuan supaya paham materinya.

Memang pengetahuanmu bakal bertambah. Tapi skills ngerjain soal (sebagai tolak ukur pemahaman) belum tentu bisa.

Pas ngerjain soal pun, kita belum tentu bisa akses memori tentang materi yang sudah kita pelajari. Belum lagi nyambungin ke soal-soal yang ada. Karena, bisa jadi beda banget sama apa yang kita pelajari.

Coba deh lihat ilustrasi grafik buatan James Clear, pakar pengembangan diri, di bawah.

learning vs practicing

Sebab itulah, kita butuh praktek buat ningkatin skills ngerjain soal. Latihan dari yang per bab, mudah, ke agak sulit, hingga yang paling susah.

Variasi soalnya ditingkatkan. Sampai jago. Sejauh ini, soal-soal dari SIMAK UI punya kompetensi yang cukup tinggi.

Buat rencana belajar deliberate practice

Setelah tau apa itu deliberate practice, langkah berikutnya adalah membuat semuanya jadi terukur. Dimulai dari membuat rencana belajar dengan target yang super jelas dan spesifik.

Dalam tahap ini, kita memerlukan 2 hal:

  • Target belajar sesuai jurusan impian
  • Bikin tim belajar + mentor (kalau ada)

Target belajar yang super jelas

Jelas ya. Kamu maunya apa, lalu susun rencana buat meraihnya.

Saya kasih contoh. Misal pengen masuk jurusan Hukum UI. Kira-kira, butuh senjata apa supaya bisa masuk ke sana?

Anggaplah SNMPTN itu hanya bonus. Maka, kita fokus ke belajar UTBK. Sekarang di-breakdown lagi. UTBK Soshum ada bab apa aja yang harus dipelajari? Berapa?

Matematika Soshum, 13 bab. Ekonomi, 14 bab. Geografi, 14 bab. Sejarah, 25 bab. Sosiologi, 15 bab.

Begitu seterusnya sampai bahkan minimal soal yang harus dijawab benar supaya dapat skor UTBK yang ditarget. Misal, skor 650 harus benar berapa soal. Dan seterusnya.

Inti dari bikin target yang super jelas ini ya tadi. Supaya tau maunya apa, dan apa aja yang harus kita latih supaya bisa jago dan wujudin maunya kita itu.

(Lebih bagus) punya mentor dan tim belajar

Mentor buat saya sangat penting. Tugasnya ya kasih masukan dan memantau perkembangan kita sampai di titik mana.

Selain itu, mentor juga bisa bantu evaluasi kira-kira hal apa yang bisa diperbaiki. Dan, kasih feedback cara belajar kita sudah efektif dan pas, atau masih salah bahkan.

Sedangkan tim belajar punya peran yang agak beda. Tim bisa kasih dorongan supaya terus-terusan belajar dan latihan.

Saling mengingatkan pada target masing-masing. Memotivasi buat sama-sama wujudin mimpi.

Konsisten belajar sampai bisa mencapai target

Buat proses belajar kamu dan tim menjadi sebuah aktivitas yang nagih dan menyenangkan. Supaya tetap konsisten belajar sampai target bisa dicapai.

Dalam proses ini, kita bisa bikin jadi menyenangkan dengan cara:

  • Membuat jadwal belajar yang fleksibel (tidak kaku)
  • Berani latihan soal terus-terusan hingga level tersulit
  • Konsentrasi dan fokus untuk menjalankan rencana belajar

Buat jadwal belajar yang rutin & disiplin

Pertama, jadwal belajar itu tidak harus kaku. Maksudnya tidak harus jam segini, harus belajar ini. Jam segitu, harus belajar itu. Tidak melulu harus seperti itu.

Justru yang fleksibel lebih efektif. Karena kita bisa fokus ke target pemahaman, bukan sekadar melewati kewajiban belajar.

Nah, cara bikin jadwal belajar UTBK juga sedikit tricky. Caranya adalah sebagai berikut.

  • Kumpulin dulu materi yang harus dipelajari. Seperti target awal tadi.
  • Tentukan bab mana yang paling sering muncul. Kamu bisa googling soal ini. Bimbel Ruangguru atau Zenius sering kasih rekomendasi.
  • Buat jadwal dengan target mingguan. Yakni 3-4 bab se-mapel per minggu. Misal, belajar bab TPS I, II, III di minggu pertama. Lalu bab Matdas I, II, III di minggu kedua. Dan seterusnya.
  • Pelajari satu per satu: materi dan latihan soal per bab. Ini penting. Proses latihan DP untuk konteks belajat UTBK ya dimulai dari latihan soal per bab. Harus dikuasai betul-betul per babnya. Apalagi untuk bab yang paling sering muncul.
  • Trik tambahan: pakai sistem countdown. Supaya kamu makin termotivasi buat belajar UTBK. Semakin dekat hari-H, semakin besar motivasi kita buat cepet-cepet belajar.

Berani mulai sesuatu yang gak enak

Yaps. Memang sih buat yang sudah ketagihan belajar, prosesnya itu menyenangkan.

Tapi tidak selamanya bisa fun. Ada kalanya kita merasa ogah-ogahan buat memulai.

Yakni, pas kita dihadapkan dengan 2 pilihan:

  • Latihan soal yang udah bisa.
  • Latihan soal yang belum bisa + susahnya minta ampun.

Pilihan kedua tentu jauh lebih bagus karena bisa bikin kamu jago. Tapi, nggak nyenengin. Susah. Karena ngelakuin apa yang kamu ngga bisa, ngga suka, ngga nyaman.

Karena itu, kamu harus sering-sering me-push diri buat berani memulai. Mulai aja dulu.

Makanya, tadi di awal disampaikan, penting buatmu punya mentor dan tim belajar. Buat mendorong diri kamu supaya mau ngelakuin hal yang belum kamu bisa.

Deliberate practice butuh konsentrasi dan fokus

Kalau keluar dari zona nyaman buat memulai, bagian ini buat me-maintain. Supaya tetep berada di jalur perjuangan. Ciee-elah.

Beneran. Proses deliberate practice dalam belajar UTBK itu lama, makan waktu dan energi yang ngga sedikit. Lama-lama bisa bosen dan nyerah. Karena kita harus konsisten. Ngga cuman belajar pas mood doang.

Makanya, DP itu butuh endurance atau ketahanan yang tinggi. Harus punya self control dan delay gratification yang tinggi pula.

Lagi-lagi, peran mentor dan tim belajar sangat besar di sini.

Evaluasi belajar dengan feedback

Setelah berkompetisi lewat belajar tim, kini saatnya memonitori seluruh aktivitas belajar kamu dengan feedback.

Untuk evaluasi, feedback yang diperlukan ada 3:

  • Feedback dari mentor dan tim belajar
  • Feedback dari latihan soal per bab
  • Feedback dari nilai TO

Feedback 1: dari mentor dan tim belajar

Selain belajar dan latihan, kita harus tau cara belajar yang efektif dan pas. Nah, mentor dan tim belajar bisa kasih masukan untuk hal itu.

Sama-sama evaluasi tentang gaya belajar, misal. Kira-kira lebih suka belajar bareng, atau sendiri-sendiri tapi tetap dimonitori progres-nya. Kira-kira lebih suka belajar pakai apps Ruangguru atau Zenius.

Ada lagi, waktu paling optimal pas belajar itu di jam berapa. Sore hari, atau malam hari. Atau bahkan pagi hari sebelum subuh.

Dan masih banyak lagi. Tinggal disesuaikan dengan gaya belajarmu.

Feedback 2: dari penguasaan bab

Caranya adalah mencatat berapa soal yang bisa kamu jawab dengan benar pas latihan soal per bab. Lalu, kamu identifikasi soal mana yang paling sulit, tentang materi apa, dibuka-buka lagi.

Sedangkan untuk feedback mata pelajaran, caranya: Di mapel A, seberapa besar penguasaan materinya, bab mana aja yang masih susah dan butuh ditingkatin lagi belajarnya.

Direvisi lagi catatan belajarnya, dilengkapi lagi. Kalau kamu kesulitan, silakan baca panduan metode mencatat konsep pelajaran yang efektif dan efisien.

Dalam proses ini tidak perlu perfect. Kadang ada salah, masih ga bisa jawab soal, dan kesulitan lain. Gapapa, karena ini prosesnya.

Feedback 3: dari nilai try-out

Ada dua jenis try-out yang bisa jadi patokan.

Pertama ialah TO mandiri. Caranya dengan mengoleksi soal-soal tahun sebelumnya, bikin simulasi TO sendiri, dikasih waktu, ruang khusus seolah-olah ujian beneran.

Tujuan TO mandiri adalah buat nyari tau bab apa yang masih lemah, dan harus di-improve terus-terusan biar nilai TO bisa meningkat.

Kedua adalah TO online (bareng-bareng). Yakni dengan daftar TO rutin di beberapa platform, seperti Eduka System, Pahamify, Learncy, KelasPintar, dan lainnya.

Tujuan dari TO online adalah buat membandingkan kemampuan kamu dengan ribuan pesaingmu. Kira-kira kamu sudah siap belum untuk bersaing di UTBK.

Kesimpulan

Bisa dibilang, rajin aja ngga bikin kamu sukses. Tapi butuh strategi khusus. Persiapan matang dari segala lini. Deliberate practice bisa jadi metodenya.

Deliberate practice itu perjalanan panjang, kadang (atau justru sering) tidak menyenangkan. Rasanya menyiksa. Di tengah jalan kayak mau nyerah aja.

Makanya, butuh endurance yang tinggi. Bisa dicapai dengan bikin plan berupa goal dan motivasi belajar yang sustainable. Dan beberapa trik lain seperti yang udah dijelasin.

Intinya, manfaatkan metode ini sebaik mungkin. Bukan hanya buat persiapan UTBK / STAN, tapi juga aspek lain di kehidupan.

Semoga konsisten ya!

Ifan Prasya
Kuliah ambil jurusan Agribisnis di UNS Solo, angkatan 2017. Sebelumnya pernah Gap Year, terinspirasi dari Malia Ann Obama.

Tinggalkan komentar